HAMBA ALLAH :
Saya
nak masuk Tabligh tapi kawan-kawan kata ianya tak bagus kerana
meninggalkan anak dan isteri..tanpa meninggalkan sedikit wang kepada
mereka.
ABU ZUFIQAR :
Meninggalkan
anak isteri sesekali apalah salahnya. Ia satu tarbiyyah buat kita dan
juga buat anak isteri. Kita lebih dekat dengan Allah, mereka pun lebih
bergantung kepada Allah.
Orang
pergi belajar hendak jadi doktor, peguam, jurutera dan lain-lain ke
luar negara bertahun-tahun, tidak pula orang hebohkan. Kerana apa ye?
Kerana mereka nampak, kalau pulang sudah tentu dengan gaji yang tinggi.
Padahal hendak pulang setahun sekali pun beum tentu waktu belajar tu.
Tapi
kalau dengan Tabligh, keluar 3, 40 hari atau 4 bulan... kecoh orang
sekeliling, kan? Kerana apa ye? Kerana balik tidak bawa
gaji/wang/pangkat. Beginilah pemikiran kebanyaan orang. Lebih nampak
harta berbanding ilmu, iman dan amal.
Sungguhpun
begitu, saya tak galakkan keluar 4 bulan lebih daripada sekali. Kalau
mahu aktif dengan Tabligh SAHAJA, keluarlah sebulan 3 hari dan dalam
setahun tu keluarlah 40 hari sekali (Ramadhan contohnya). 4
bulan? Cukuplah sekali. Banyak lagi perkara dalam agama Islam ini yang
kita perlu lakukan. 4 bulan... cukup sekali seumur hidup.
Yang
tak meninggalkan wang itu, bukan salah Jemaah Tabligh, tapi salah
individu. Dah tahu nak pergi keluar, siapkanlah wangnya. Jika sengaja
tak berusaha cari wang dan lain-lain keperluan lalu terus keluar 40 hari
contohnya... memang berdosalah.
HAMBA ALLAH :
Terima
kasih ustaz, penerangan ustaz betul-betul membuat saya terbuka hati
untuk saya menyetai Jemaah Tabligh walaupun keluar hanya sekali seumur
hidup..
Insyaallah saya akan sentiasa mendoakan ustaz di murahkan rezeki dan dikasihi oleh Allah..
APAKAH MAKSUD TARBIYYAH
Tarbiyah Islamiyah secara umum difahami sebagai pendidikan Islam, yang bertujuan memberikan gambaran Islam dengan benar dan menyeluruh, yang meliputi seluruh aspek kehidupan, bukan hanya sebagai ibadah ritual saja, sehingga peserta tarbiyah, dapat memahami wajah Islam yang sebenarnya dan menjadikan Islam sebagai pedoman hidup .
Tarbiyah Islamiyah yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah untuk memperbaiki manusia dan merupakan cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia secara langsung dalam bentuk keteladanan untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik
yang akan melahirkan kepribadian yang utuh, tidak terpecah dan
bercabang. Peribadi yang mantap dengan keterpaduan pribadi Muslim yang
tercermin dalan keteguhan akidah, keluhuran akhlaqnya, kebersihan hatinya, kebaikan tingkah lakunya, baik dalam ibadahnya dan masyarakat
Tarbiyah merupakan salah satu dari kewajiban seorang Muslim,
Sebagaimana firman Allah SWT,
"Tidak
sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. 9: 122)
Tarbiyah merupakan proses pembelajaran yang terus menerus, dalam hal ini adalah pendidikan yang berkesinambungan dan pendidikan seumur hidup.
Dengan pendidikan yang seumur hidup inilah maka tarbiyah harus diiringi
dengan kekuatan untuk mempertahankannya, sehingga tidak menjadi surut
di akhirnya.
Ada tiga prinsip yang dapat menjaga agar tarbiyah ini dapat terus berkesinambungan, yaitu:
1. Keimanan dan keislaman yang utuh yang senantiasa menjadikan individu tersebut beramal shaleh.
"Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhan dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. 2: 208)
"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al
Qur'an) yang telah kami turunkan. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. Ingatlah hari yang waktu itu Allah mengumpulkan kamu pada hari
pengumpulan (hisab), itulah hari ditampakkannya kesalahan-kesalahan.
Barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh, maka Allah
akan menghapuskan segala kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke
dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. 64: 8-9)
2. Hubungan yang baik di antara peserta tarbiyah dengan bentuk kecintaan sesama peserta tarbiyah karena Allah.
"Dan
berpeganglah kamu semua kepada tali Allah dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (semasa
jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
jadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.?" (QS. 3:
103)
3. Pengorbanan yang tulus, baik itu pengorbanan harta benda, pemikiran, waktu, dan lain-lain.
"Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin, diri dan harta mereka
dengan memberikan syurga untuk mereka?." (QS. 9: 111)
Tarbiyah di dalamnya memiliki tiga kegiatan, iaitu :
1. Tilawah (membaca)Maksudnya adalah berusaha memahami Al Qur'an dan mengamalkannya atau dengan kata lain menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup.
"Bacalah dengan nama Rabbmu yang menciptakan (sekalian makhluq)." (QS. 96:1)
"Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS. 2: 2)
2. Tadzkiyah (mensucikan)Mensucikan diri dari segala kekotoran jiwa seperti kemaksiatan dan kejahiliyahan.
"Dan
jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhami kepada
jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya." (QS. 92: 17-21)
3. Ta'lim (mengajarkan)Dari
pemahaman yang telah kita dapatkan melalui tiwalah tadi dan
melaksanakan tadzkiyah, kita mengajarkan kembali Al Qur'an dan
diharapkan dengan mengajarkan kembali, kita dapat lebih memahami lagi Al
Qur'an tersebut.
"Tidak
wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab dan
hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, 'Hendaklah kami
menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah.' Akan tetapi (dia
berkata), 'Hendaklah kami menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya."
(QS. 3: 79)
Bagi merealisasikan sasaran dalam proses tarbiyah, terdapat beberapa
aspek yang perlu diberi perhatian seperti halaqah, mabit, rehlah,
mukhayyam dan jaulah. Di antara sarana tarbiyah tersebut, halaqah atau
usrah merupakan tunjang utama dalam pembentukan individu muslim dalam
diri setiap umat.
Dalam
proses tarbiyah melalui halaqah ini, setiap mad’u akan berada secara
langsung di bawah asuhan seorang murabbi. Sehingga setiap kecenderungan
dan perubahan yang terjadi akan bisa dipantau oleh murabbi di mana
setiap pengisiannya bersumberkan Al quran dan As sunnah. Sesungguhnya
perjalanan tarbiyah melalui sistem halaqah mampu memantapkan proses
penyiapan individu muslim secara integral.
Jadi,
buat sahabat-sahabat yang sudah mula menceburkan diri dalam usrah sama
ada secara langsung atau tidak langsung harus konsisten dengannya dan
menanamkan semangat untuk meneruskan sunah nabi ini. Kita juga harus
menghadiri setiap program yang sudah di aturkan oleh murabbi kita supaya
di akhirnya kita supaya bisa membina peribadi individu muslim yang
utuh. Force yourself! Mujahadah melawan nafsu. Insya’Allah. Semoga
perjalanan kita mencari redhaNya dipermudahkan~